INFORMASI

img PFN PFN PFN | NASIONAL PFN | NASIONAL | APFTL PFN | NASIONAL | APFTL | ANAK MUDA PFN | NASIONAL | APFTL | ANAK MUDA | KESEHATAN PFN | NASIONAL | APFTL | ANAK MUDA | KESEHATAN | SIPIL

FFS-XXI Mengadakan Diskusi Sore


Alumni Parlemen Pemuda Timor-Leste (APFTL), melalui sub-programanya Wanita dan Pemuda Abad ke-XXI (FFS-XXI), bekerja sama dengan OXFAM di Timor-Leste di bawah Proyek Dana Iklim, menyelenggarakan kegiatan diskusi sore (Konversa Loraik) dengan tema “Perempuan Membangun Ketahanan dan Pembiayaan Iklim”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis pembiayaan iklim dan mendengarkan inisiatif kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah, serta mendengarkan temuan-temuan dari organisasi masyarakat sipil yang bekerja langsung dengan masyarakat, dan pengalaman dari masyarakat yang terkena dampak perubahan iklim.

Dalam kegiatan tersebut, Presiden APFTL, Benvinda Gusmão Alves, menyatakan, “isu perubahan iklim bukan lagi isu nasional, tetapi sudah menjadi isu global, sehingga dibutuhkan peran pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah (NGO), masyarakat sipil, dan pemuda untuk bersatu mencari solusi bagi perubahan iklim—bagaimana Perempuan dapat lebih tangguh lagi dalam menghadapi perubahan iklim. Hal-hal seperti hujan yang tidak turun tepat waktu, atau kekeringan, menjadi masalah besar bagi perempuan. Dan kami berharap melalui diskusi sore ini, kita dapat menghasilkan beberapa hasil dari percakapan ini yang akan menjadi dokumen bagi kita semua untuk terus melakukan advokasi mengenai isu perubahan iklim.”

Di tempat yang sama, Direktur Negara Oxfam di Timor-Leste menegaskan, “terkait dengan tema kegiatan ini, ‘Perempuan Membangun Ketahanan dan Pembiayaan Iklim’. Ini mencerminkan situasi di Timor-Leste di mana perempuan masih menghadapi berbagai tantangan seperti norma-norma sosial yang terus mendiskriminasi perempuan dalam rumah tangga, dalam masyarakat, serta dalam pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Dampak Perubahan Iklim menjadi lebih berat dirasakan oleh perempuan karena mereka melakukan lebih banyak pekerjaan di rumah, seperti mengurus anak dan keluarga, dan tugas lainnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kebijakan yang dapat memastikan kesetaraan gender, kelompok rentan, dan penyandang disabilitas agar mereka dapat tangguh menghadapi perubahan iklim.”

Pembicara dalam kegiatan diskusi sore tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Bapak Herminio Xavier, sebagai Poin Kontak untuk Isu Iklim di Sekretariat Negara untuk Kesetaraan (SEI): berbicara tentang “Kebijakan Sekretariat Negara untuk Kesetaraan mengenai kesetaraan gender dalam lingkup perubahan iklim.”
  2. Ibu Efigenia M.M. Makikit, sebagai Poin Kontak untuk Proyek Dana Iklim di APFTL: berbicara tentang “Pengalaman Perempuan Menghadapi Dampak Perubahan Iklim.”
  3. Ibu Ramila Fatima da Costa, sebagai Direktur organisasi MANEO: berbicara tentang “Aksi Iklim di Tingkat Komunitas.”

Diskusi sore tersebut dihadiri oleh: perwakilan pemerintah, Mitra Pembangunan, organisasi masyarakat sipil, mahasiswa akademik, kelompok aktivis lingkungan, dan anggota masyarakat. Kegiatan ini terlaksana berkat dukungan pendanaan dari Oxfam Timor-Leste dan dilaksanakan oleh APFTL.

#PemudaAktifSehatProduktifKompetitifBanggaMenjadiOrangTimor